Minggu, 14 Agustus 2016

Hikayat Laksamana Kadri



Hikayat Laksamana Kadri

Sang empunya tanah perang

Kepala tak berkepala
 
Hilang ia dalam kenangan

Gores sayat menyayat sang wajah

Tak melihat buta kerana perang itu

Sang empunya pulang atas kemenangan

Air merah menetes dari wajahnya

Peluh-peluh bergulir diatas kerutnya

Rembulan memangkunya ke peraduan

Bini nya menanti dengan sorban sutra

Anak tertuanya menangis menunggu

Sang empunya terbang diatas kurung batang

Prajuritnya memapahnya ke peraduan
 
Sesampainya di mulut kediaman 

Teriak memekkakan genderang telinga semua

Jerit tak berhenti hingga subuh

“Bangsat kalian Prajurit tidak berguna!!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar